Minggu, 15 Februari 2009

TANAH + RUMAH SEHARGA Rp 100 ribu

INI BENERAN, saya kemarin beli tanah seluas 300 m2 + rumahnya 120 m2 hanya seharga Rp. 100 ribu. Gini ceritanya..................
3 hari yang lalu saya ditawari tanah + rumah yang diatas dengan harga 150 juta, adalah bulik dari bapak yang menawarkan ke kita. Beliau seorang pegawai bank, tanah itu milik salah satu nasabahnya yang sedang kesulitan keuangan. Setelah berpikir sejenak dengan berbagai pertimbangan antara lain:
a. Kita berdua mampu
Saya dan istri sudah bekerja sebagai PNS dan kita baru punya 1 anak umur 2 tahun.
b. Peluang bisnis
Lokasi tersebut dekat dengan pabrik rokok merek "S". Banyak karyawan pabriknya
yang butuh kos, itu adalah peluang bisnis
c. Restu dan dukungan keluarga
Ini yang paling penting. Terima kasih buat ORTU kita berdua, m. Partini sekeluarga.
Setelah beberapa lama diyakinkan, akhirnya kita setuju. Tapi pertanyaannya adalah darimana kita dapat dana segitu gedenya. " dah kamu gak usah mikir, yang penting ada. Kamu tinggal mikir cicilannya" kata mereka. "yup, kenapa tidak, ini kesempatan 'one in million' " batinku.
Setelah proses nego harga dengan pemilik tanah yang terbilang singkat, akhirnya tercapai kesepakatan harga 125 juta.
" Sebagai tanda jadi akad jual beli, saya serahkan uang muka 100 ribu" kalimat yang meluncur dari mulut saya.
Saat itu pula saya baru tahu cerita dibalik semua. Ternyata penjual yanah itu menjaminkan sertifikat tanah+rumah itu pada bank dimana m. partini bekerja. Dia mengalami kesulitan dana hingga menjual aset mereka untuk menyelesaikan masalahnya.
Sekarang saya tinggal membayar cicilannya tiap bulan sebesar 2,3 juta selama 5 tahun dengan jaminan sertifikat tanah+rumah. Jadi sertifikat itu berpindah tangan tanpa keluar dari bank. Kalau dihitung-hitung, meskipun belum jadi arus kas yang positive tapi cicilannya jadi ringan sehingga kita masih mampu membayarnya karena"
1. Segera setelah berpindah tangan, maka property tersebut dikaryakan dengan jalan dikontrakknan dengan asumsi nilai kontrak 3 juta/ tahun atau 250 ribu/bulannya.
2. Saya hidup bisa menumpang pada bisnis saya yang lain yaitu LBB Brilliant Course.
Gratis menumpang tinggal, gratis bayar listrik dan air, dan masih ditambah lagi tiap bulan saya masih dapat gaji sebagai direktur + tukang parkir + pengajar (saya punya 7 karyawan termasuk saya) terlebih saya masih dapat laba bulanan yang jumlahnya tidak tentu.
Jadi kesimpulannya, saya enggak keluar uang banyak untuk membeli properti tersebut kecuali 100 ribu uang tanda jadi + makan siang gratis waktu transaksi karena kebetulan pemilik sebelumnya adalah pemilik depot ayam panggang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar