Jumat, 05 Februari 2010

MENJADI PENGAJAR IDEAL DAN INOVATIF

Menjadi pengajar ideal dan inovativ menjadi tuntutan yang menjadi keharusan sekarang ini, karena masa depan bangsa ditentukan oleh kader-kader muda yang saat ini sedang digodok/ belajar di sekolah-sekolah formal maupun informal.
Menjadi pengajar yang ideal dan inovativ sehingga mampu mengantarkan para pemuda penerus bangsa menjadi pemimpin-pemimpin yang berkualitas sehingga bangsa ini tidak terus terpuruk bukanlah hal yang mudah tapi juga bukan hal yang mustahil.
Berikut bisa direnungkan, minimal yang bisa dilakukan oleh para pencetak kader bangsa di masa depan;
• Menguasai materi secara mendalam, adalah mutlaksebagaimana pepatah “ the right man on the right place”
• Mempunyai wawasan yang luas. Perubahan dan perkembangan IPTEK dan Sejarah terjadi setiap saat sehingga merubah wajah pendidikan kita. Internet dan media masa menjadi pembuka cakrawala pengetahuan bagi siapapun yang melek. Hal ini membuat siapapun utamanya pengajar harus selalu meng update wawasan dan pengetahuannya. Akan tak terbayangkan kalau murid lebih banyak tahu dan lebih cepat tahu jarena hanya dengan mengetikkan keyword/kata kunci pada browser semacam google semua informasi akan tersedia
• Komunikatif, melakukan komunikasi secara formal maupun informal akan membuat pengajar dekat dengan yang di ajar secara psikologis. Keterlibatan emosi ini sangat membantu kelancaran pengajaran di kelas. Murid akan senang menerima materi berat sekalipun bila sudah tercipta kedekatan psikologis dengan pengajar.
• Dialogis, proses ini merlatih murid untuk menjadi kritis, responsif, analitis dan progresif. Pengajarharus mampu menerapkan aspek kesetaraan “ yang emas tetap emas, walaupun datang dari murid” sehingga perasaan pengajar yang merasa paling benar dan paling tahu harus dihilangkan.
• Menggabungkan teori dan praktek, seperti pepatah “ aku melihat aku lupa”, aku melihat dan mendengarkan aku tahu, aku melihat, mendengarkan dan melaksanakan, aku bisa”
• Bertahap, ini akan memudahkan siswa untuk mengerti dan tahu. Ada 2 cara, yaitu: 1. secara urut
2. secara acak
• Bervariasi, proses belajar akan lebih berwarna sehingga tida k membosankan. Bayangkan bila setiap pertemuan hanya ceramah-ceramah dan ceramah?
• Fokus pada tujuan dan target sehingga hasilnya bisa maksimal dan sesuai harapan.
• Tidak terlalu menekan dan memaksa, pengajaran diberikan secara alami sesuai dengan tingkat dan kemampuan siswa menyerap dan menguasai pelajaran.
• Memotivasi dan mencerahkan, pengajar adalah salah satu model murid yang setiap perkataan dan gerak-geraiknya selalu diperhatikan dan di contoh muridnya.
• Mengajar dan mendidik, mendidik juga merupakan yang utama bagi seorang pengajar selain mengajar. Mendidik bagaimana bersikap jujur dan sportif. Hal ini yang telah hilang pada generasi muda sekarang karena kegagalan pendidikan nasional kita.
Disarikan dari buku “Tips menjadi guru inspiratif , kreatif dan inovatif” karya Jamal Ma’mur Asmani.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar