Sabtu, 15 Mei 2010

KORUPSI, KANTIN KEJUJURAN n UN

       Beberapa waktu yang lalu rakyat Indonesia dibuat tersenyum kecut(bukan terkejut, karena sudah hal yang sangat lumrah di negeri ini) dengan berbagai peristiwa, seperti Mega Kolusi Bank Century, dilanjutkan dengan Gonjang-ganjing Internal di tubuh POLRI karena ulah Susno "Si tidak mau Mati Sendirian" Duadji, belum berselang lama, muncul berita tingkat kelulusan UN turun. Dan Harian Jawa Pos di bulan Mei menurunkan berita " Sebagian Besar Kantin Kejujuran di Indonesia BANGKRUT". 


        Seperti biasa, Hukum yang berlaku di Indonesia adalah, Siapa tuduh siapa, Cuci Tangan Sampai Bersih, Cari Kambing yang Bisa Dihitamkan, Colong Glanggang Tinggal Playu dan Hukum-Hukum Pengecut Lainnya. Bukannya mencari solusi, Akar permasalahan atau Tindakan Preventif/Pencegahan tapi mereka berlomba-lomba saling menjatuhkan dan bermain peran menjadi orang suci.
Apakah hal-hal diatas dan masih sangat banyak kasus seperti di atas terjadi begitu saja? TIDAK jawabnya. Mereka hanyalah akumulasi dari hal-hal kecil yang dibiasakan sejak dini oleh generasi sebelumnya dengan Pembenaran "untuk kebaikan anak-anak kita juga"
Kantin Kejujuran awalnya sebagai laboratorium dan media untuk mengukur Seberapa Jujur murid-murid sekolah di Indonesia, karena dipercaya Ketidak Jujuran yang berimbas pada korupsi bisa dideteksi sejak anak masih sekolah dan sekarang ide cemerlang tersebut berbuah petaka yaitu ternyata Memang sebagian besar anak-anak kita memang tidak JUJUR terbukti dengan bangkrutnya banyak Kantin Kejujuran.
        Dari sinilah hampir terjawab darimana budaya KORUPSI di Indonesia yang mengakar sehingga sulit untuk di berantas. Belum lagi soal nilai-nilai raport ataupun UN, Dari mana mereka mendapatkan nilai baik tersebut? tanya saya pada beberapa orang murid. "OPLOSAN" jawabnya (campuran). Apakah ini murni dari siswa saja? TIDAk jawabnya lagi. Ini juga karena Sistem yang sangat membantu, ya gurunya, ya teman -temannya, ya lain-lainnya.
Dengan semakin terbiasanya anak-anak untuk tidak berbuat jujur, suatu saat ketika mereka dewasa, bekerja dan menjadi (mungkin) Pejabat dan Pengusaha yang namanya KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme) adalah kamus wajibnya. MENGERIKAN!!!!!!!
Ada sebuah berita yang juga pernah saya baca di Jawa Pos (saya lupa pastinya). Suatu negara bekas pecahan Unisoviet, mengalami KKN yang sangat parah bahkan lebih parah daripada Kita. Berbagai macam ramuan telah dicoba dan hasilnya sama seperti kita GATOT(Gagal Total) tapi yang berbeda adalah, setelah semua obat di telan dan hasilnya Sami Mawon(sama saja), kemudian mereka melakukan eksperimen EXTREM yang mungkin Indonesia tidak akan pernah berani mencoba yaitu: Mempensiunkan beberapa level seluruh generasi tua yang saat itu menjadi penguasa, pengusaha ataupun pejabat publik dari kehidupan bisnis , birokrasi dan kekuasaan. Dan hasilnya ketika semua sendi kehidupan publik bersih dari pengaruh-pengaruh buruk maka negara mereka mengalami kenaikan indeks Kejujuran yang sangat signifikan. BAGAIMANA MENURUT PENDAPAT ANDA?????

Tidak ada komentar:

Posting Komentar