Minggu, 17 Januari 2010

BISAKAH KITA JUJUR?

Sebenarnya itu pertanyaan klise menurut saya. Karena sejak kecil kita selalu ditekankan untuk JUJUR. Tapi entah mengapa, pertanyaan itu menggelitik rasa ingin tahu saya, seberapa jujur generasi muda sekarang, utamanya para pelajar. Definisi JUJUR tidak akan saya bahas disini karena akan berbeda pada tiap orang, disesuaikan dengan kepentingan dan manfaat masing-masing.
Beberapa waktu yang lalu, selesai dilaksanakan ujian akhir sekolah, masa koreksi pekerjaan siswa adalah hal yang agak membosankan. Ide untuk menanyakan seberapa jujur siswa dalam mengerjakan ujian datang melihat hasil ujian yang homogen, rentangannya antara 85-90. hal ini menimbulkan kecurigaan saya, benarkah ini nilai anak-anak? Atau mereka pada gak jujur? Tapi kok 100% gak jujur…..dll

Satu persatu hasil ulangan saya bagikan ke anak-anak, sambil saya tanyakan “KAMU JUJUR MENGERJAKAN TES?” sebelumnya saya tegaskan jujur disini adalah tidak mencontek, ngerpek, bertanya pada teman, mencocokkan jawaban bahkan membantu teman dengan cara memberikan contekan pun adalah perbuatan yang tidak jujur. Sampai orang terakhir menerima hasil ulangannya, yang saya dengarkan adalah jawaban “ YA, SAYA TIDAK JUJUR”.
“WOW” faktanya membuat saya terkejut. Sebegini parahkah pelajar sekarang. Salah siapakah ini? Tapi satu hal mereka menjawab dengan jujur pertanyaan saya.
Ada lain cerita lagi. Kejadiannya hampir sama pada rentang waktu yang hampir sama dan tempat yang sama pula, walaupun pelakunyanya beda. Ini tentang pemanfaatan teknologi maju untuk mendukung kegiatan PERCONTEKAN. Suatu ketika, teman saya mendapati siswa yang sedang dijaga saat ujian sedang bermain dengan HP yang tergolong canggih, ada fitur Bluetooth, video streaming and of course internetnya. Dia kedapatan sedang merekam video pada lembar jawabnya. Ketika ditanya apa yang dilakukan, dia menjawab “hanya untuk mencocokan jawabannya ketika di rumah”, respon gurunya “ya sudah gak apa-apa”. Sang guru yang mungkin tidak sensitive atau memang GAPTEK tidak paham yang akan terjadi selanjutnya.
Selang beberapa saat, setelah sang murid selesai merekam hasil jawabannya. Tiba-tiba banyak murid-murid yang lain bahkan beda kelas sibuk memeriksa HP mereka. Ini yang menimbulkan kecurigaan karena dilakukan pada waktu yang hampir bersamaan. Para pengawas banyak yang curiga akhirnya memeriksa HP muridnya dan……… ditemukan hasil rekaman video lembar jawaban yang berasal dari temannya. Ternyata hasil rekaman video lembar jawaban si murid tersebut disebarkan lewat piranti Bluetooth kepada teman-temannya. Seperti pameo lama “ kemajuan tekhnologi seperti pisau bersisi dua, bisa bermanfaat atau bahkan merugikan”

ANDA PUNYA PENGALAMAN SERUPA?
AYO BERBAGI CERITA TENTANG KETIDAKJUJURAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar